PROSES BELAJAR DAN MEGAJAR


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ialah dengan cara melalui pembaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru sebagai personel yang menduduki posisi strategi dalam rangka perkembangan sumber daya manusia, dituntut untuk terus mengikuti berkembangnya manusia, dituntut untuk terus mengikuti perkembangannya konsep-konsep baru dalam dunia kepengajaran tersebut.
Tetapi kenyataannya diindonesia masih banyak sekolah yang melaksakan proses belajar mengajar secara “tradisional”. Yaitu proses belajar mengajar dilaksanakan secara klasikal, dengan menyamaratakan semua individu siswa dalam kelas. Sebenarnya secara jujur disadari oleh para guru, bahwa didalam proses belajar mengajar selalu ada siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar mereka untuk mencapai penguasaan tuntas terhadap setiap mata pelajaran, agar tujuan instruksional yang hendak dicapai dapat dicapai dengan baik.
Kegiatan perbaikan dalam proses belajar mengajar adalah salah satu benttuk kegiatan pemberian bantuan itu. Yaitu suatu pemberian bantuan didalam prosesbelajar mengajar yang berupa kegiatan perbaikan yang terprogram dan disusun secara sistematis. Bukan sekedar kegiatan yang timbul karena inisiatif guru pada saat tertentu dan secara kebetulan menentukan kesulitan belajar siswa. Kesulitan belajar siswa harus dapat diketahui dan diatasi sedini mungkin, sehingga tujuan instruksional dapat tercapai dengan baik.

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini adalah :
1.      Mengetahui peran guru
2.      Mengetahui pengertian belajar
3.      mengetahui pengertian mengajar
4.      mengetahui pengertian pengajaran
5.      mengetahui fungsi perencanaan mengajar



BAB II
PEMBAHASAN

1. Manusia dan pengajaran
Sejak adanya manusia di muka bumi ini dengan peradabannya maka sejak itu pula pada hakikatnya telah ada kegiatan pendidikan dan pengajaran. Berbeda dengan masa sekarang, dimana pendidikan dan pengajaran itu diselenggarakan disekolah mapa pada masa lampau kegiatan dilaksanakan didalam kelompok-kelompok masyarakat, yang dewasa ini kita sebut dengan istilah pendidikan informal.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang tua mengajar anaknya bagaimana cara menanam dan memelihara padi, bagaimana cara melakukan pekerjaan nelayan, bagaimana cara berdagang, bagaimana cara bertukang membuat rumah, menjahit pakaian, dan sebagainya. Anak-anak mereka dibawa kedalam situasi sebenarnya smbil menerima penjelasan-penjelasan anak itu bekerja dan mengalami sendiri. Cara menyelesaikan pengetahuan dan pengalaman-pengalaman itu mereka lakukan dengan cara yang sama turun-menurun. Apa yang dilakukan oleh anaknya kemudian sma caranya dengan apa yang telah dilakukan oleh ayah dan nenek moyangnya dahulu kala.
Dari tokoh-tokoh besar dalam dunia filsafat dan pendidikan kita mengenal nama-nama seperti : Aristoteles, Plato, Socrates, kita mengetahui tentang bagaimana mereka menyampaikan ajaran-ajarannya kepada murid-muridnya. Secrates terkenal sebagai guru berkeliling.

a. mengapa sekolah?
Sekolah adalah suatu lembaga yang memberikan pengajaran kepada murid-muridnya. Lembaga pendidikan ini memberikan pengajaran secara formal. Berbeda dengan keluarga dan masyarakat yang memberikan pendidikan secara informal.
Menurut pengertian umum, sekolah adalah sebagai tempat mengajar dan belajar (school is building or institutional for teaching and learning). Dititik dari perumusan tersebut maka pada dasarnya sekolah bukan saja disediakan untuk anak-anak tetapi juga meliputi lembaga pendidikan yang di sediakan untuk orang dewasa, seperti ; kursus-kursus, pusat pendidikan keterampilan, lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bertujuan memberikan pengajaran, seperti penataran para lurah, pejabat pemerintah dan lain-lain. Pengajaran dan kesempatan belajar sudah barang tentu harus memenuhi bermacam ragam persyaratan antara lain : murid, guru, program pendidikan, asrama, sarana, dan fasilitas.

Banyak faktor yang telah mendorong berdirinya lembaga pendidikan ( sekolah). Factor-faktor itu adalah sebagai berikut:
1)           Orang tua menyadari bahwa anak-anak mereka perlu memiliki pengetahuan yang tingkatannya melebihi pengetahuan dan pengalaman orang tua sendiri. Dibalik itu mereka menyadari, Bahwa mereka tak mungkin memberikan pengetahuan itu kepada anak-anak karena pendidikannya sendiri masih kurang. Karena itu timbul pemikiran untuk mendirikan badan khusus yang bertugas memberikan pengetahuan kepada anak-anak mereka. Guru dianggap adalah orang yang berwenang melaksanakan tugas tersebut.
2)           Umumnya arang tua bekerja dan memiliki berbagai kesibukan untuk kehidupan keluarganya Mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk memberikan pendidikan kepada anak-anaknya. Orang tua hanya punya waktu dan memberikan pendidikan sebagaimana yang mereka kerjakan sehari-hari, seperti : bertani, berdagang, nelayan, dan bertukang. Tetapi mereka tidak punya waktu dan kemampuan untuk memberikan berbagai pengetahuan dan nilai-nilai yang lebih luas. Karma itu untuk memperoleh pengetahuan umum anak-anak dikirim ke sekolah
3)           Lambat laun masyarakat semakin bertambah maju. Kemajuan disebabkan adanya pengaruh-pengaruh dari luar dan perkembangan berfikir serta bertambahnya pengalaman individu-individu dalam masyarakat itu. Kehidupan bertambah dan penghidupan bertambah banyak macam ragamnya. Karena kemajuan ilmu dan teknologi maka timbul pula bermacam-mavcam industri kerajinan, angkutan, hiburan, dan lain-lain. Sehingga sebagai akibat wajar dari kemajuan itu maka masyarakat memerlukan tenaga-tenaga yang lebih terdidik, terlatih, lebih berpengetahuan, lebih berpengalaman, dan dibutuhkan pula bermacam-macam keterampilan. Karena itu sekolah bertambah dan terbentuk berbagai jenis sekolah sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat itu.
4)           Pertambahan penduduk menjadi factor yang besar pula pengaruhnya. Pertambahan penduduk di desa-desa telah mendorong orang banya pergi ke kota sehingga timbul masalah urbanisasi dan pengangguran. Dalah satu usaha yang harus dikerjakan adalah memperluas kesempatan belajar bagi para siswa agar generasi yang baru itu dapat selamat dari kebodohan , kemiskinan, dan pengangguran. Sekolah adalah tempat yang vital untuk maaksud-maksud tersebut
5)           Para ahli pendidikan tidak tinggal diam, mereka mengadakan serangkaian penelitian dan percobaan dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Karena itu lambat laun system dan metode pendidikan bertambah lama bertambah maju. Sejak lama hal ini telah dilakukan, maksudnya tidak lain agar pendidikan para siswa dapat berlangsung lebih efektif. Senantiasa diusahakan agan pendidikan disekolag sejalan dengan hasrat dan kebutuhan masyarakat setempat.

2. BELAJAR DAN TEORI BELAJAR

A. perinsip-perinsip belajar
Dalam proses pengajaarn, unsur proses belajar memang peranan yang vital. Mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar, bahwa kegiatan mengajar hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar murid. Oleh karena itu, adalah penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar murid, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi murid-murid.

1. Pengertian belajar
Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang “belajar”. Sering kali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain. Dalam uraian ini kita akan berkenalan dengan beberapa perumusan saja, guna melengkapi dan memperluas pandangan kita tentang mengajar.
a)            Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lama tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis dan seterusnya.
b)            sejalan denga perumusan di atas, ada pula tafsiran lain tentang belajar yang menyatakan, bahwa belajar adalah suatu proses  perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Ø  Situasi belajar harus bertujuan dan tujuan-tujuan itu diterima baik oleh masyarakat. Tujuan merupakan salah satu aspek dari situasi belajar
Ø  Tujuan dan maksud belajar timbul dari kehidupan anak sendiri
Ø  Di dalam mencapai tujuan itu, murid senantiasa akan menemui kesulitan, rintangan, dan situasi-situasi yang tidak menyenangkan.
Ø  Hasil belajar yang utama  ialah pola tingkah laku yang bulat
Ø  Proses belajar terutama mengajarkan hal-hal yang sebenarnya.
Ø  Kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil belajar dipersatukan dan dihubungkan dengan tujuan dalam situasi belajar
Ø  Murid memberikan reaksi secara keseluruhan.
Ø  Murid mereaksi sesuatu aspek dari lingkungan yang bermakna baginya
Ø  Murid diarahkan dan di Bantu oleh orang-orang yang berada dalam lingkungan itu
Ø  Murid-murid dibawa/diarahkan ke tujuan-tujuaan lain, baik yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan tujuan utama dalam situasi belajar.

2. Belajar adalah suatu proses
Belajar bukan suatu tujuan trtapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Jadi, merupakan langkah-langkah atau prosedur yang di tempuh.

3. Ciri-ciri belajar
William Burton menyimpulkan uraiannya yang cukup panjang tentang prinsip-prinsip belajar sebagai berikut:
1.                  Proses belajar ialah pengalaman, berbuat, mereaksi, san melampaui ( under going)
2.                  Prose situ melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata pejalaran-mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.
3.                  Pengamalan belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid.
4.                  Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan ttujuan murid sendiri yang mendorong motivasi yang kontinu
5.                  Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan lingkungan
6.                  Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materil di pengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual di kalangan murid-murid
7.                  Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan kematanagan murid
8.                  Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan kemajuan
9.                  Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai prosedur
10.              Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi dapat didiskusikan secara terpisah
11.              Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan yang merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan
12.              Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan
13.              Hasil-hasil belajar di terima oleh murid apabila memberi kepuasan pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya.
14.              Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman-pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik
15.              Hasil-hasil belajar itu terlambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda
16.              Hasil-hasil belajar telah tercapai adalah bersifat kompleks dan dapat berrubah-ubah (adaptable), jadi tidak sederhana dan statis

3. MENGAJAR DAN PENGAJARAN

A. Tafsiran tentang mengajar
Istilah mengajar dan belajar adalah dua peristiwa tang berbeda. Akan tetapi antara keduanya terdapat hubungan yang erat sekali bahkan antara keduanya terjadi kaitan interaksi satu sama lain antara kedua kegiatan itu saling mempengaruhi dan saling menunjang satu sama lain.

1. Pengertian
Agar kita memiliki pedoman yang lebih luas tentang mengajar maka sebaiknya kita mencoba membahas pengertian mengajar itu bersumber dari 6 pendapat yang kita pandangi sebagai pendapat yang lebi menonjol.
1)      Mengajar ialah menyampaikan pengetahuan kepada siswi didik atau murid di sekolah.
2)      Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah.
3)      Mengajar adalah usaha mengorganisasi lingkungan sehingga mencapai kondisi belajar bagi siswa.
4)      Menajar atau mendidik itu adalah memberikan bimbingan belajar kepada murid
5)      Mengajar adalah kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga Negara yang baik sesuai dengan tuntutan masyarakat
6)      Mengajar adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.

B. Tafsiran tentang pengajaran
Pandangan tentang istilah pengajaran terus-menerus berkembang dan mengalami kemajuan. Tingkat kemajuan itu dapat kita lihat dalam uraian sebagai berikut.
1)      Pengajaran maksudnya sama dengan kegiatan mengajar
Kegiatan itu dilakukan oleh guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Kegiatan guru adalah yang paling aktif, paling menonjol, dan paling menentukan. Pengajaran sama artinya dengan mengajar.

2)      Pengajaran adalah interaksi belajar dan mengajar.
Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses saling mempengaruhi antara guru dan siswa. Di antara keduanya terdapat hubungan atau kominikasi interaksi. Guru mengajar di satu pihak dan siswa belajar di lain pihak. Keduanya menunjukkan aktivitas yang seimbang hanya berbeda peranannya saja.
Proses pengajaran itu berlangsung dalam situasi pengajaran., dimana didalamnya terdapat komponen –komponen atau factor-faktor, yakni
a.       Tujuan mengajar,
b.      Siswa yang belajar,
c.       Guru yang mengajar,
d.      Metode mengajar,
e.       Alat bantu mengajar
f.       Penilaian, dan
g.      Situasi pengajaran.

3)   Pengajaran sebagai suatu sistem
Pengertian pengajaran sesungguhnya lebih luas daripada hanya sebagai suatu proses atau prosedur belaka. Pengajaran adalah suatu system yang luas, yang mengandung benyak aspek, diantaranya:
a)      Profesi guru
b)      Perkembangan dan pertumbuhan siswa sebagai organisme yang sedang berkembang.
c)      Tujuan dari pendidikan dan pengajaran yang berpangkal pada filsafat hidup masyarakat
d)     Program pendidikan atau kurikulum sekolah
e)      Perencanaan pengajaran
f)       Bimbingan di sekolah, dan
g)      Hubungan dengan masyarakat pada umumnya dan hubungan dengan lembaga-lembaga / instansi-instansi pada khususnya.

4)      Penjajaran identik dengan pendidikan
Proses pengajaran adalah proses pendidikan. Setiap kegiatan pengajaran adalah untuk mencapai tujuan pendidikan.

4. TUJUAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

1. Pengajaran dan perkembangan siswa
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyelesaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkingannya dan memungkinkan untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasaran dari periubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan.
Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan siswa tergantung pada dua unsure saling mempengaruhi, yakni bakat yang telah dimiliki oleh siswa sejak lahir akan tumbuh dan berkembang berkat pengaruh lingkungan, dan sebaliknya lingkungan akan lebih bermakna apabila terarah pada bakat yang telah ada, kendatipun tidak dapat ditolak tentang adanya kemungkinan dimana pertumbuhan dan perkembangan itu semata-mata hanya disebabkan oleh faktor bakat saja atau oleh lingkungan saja.

2. Tujuan lembaga pendidikan
Setiap lembaga pendidikan, sejak dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi, masing-masing mempunyai tujuan yang hendak dicapai, dan tujuan yang berbeda-beda satu sama lain berdasarkan pada jenis lembaga dan untuk siapa lembaga itu disediakan.
Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yang umum sekolah dasar hendaknya mencapai tujuan atau target sebagai berikut :
a)      supaya anak-anak sekolah dasar mengenal kewajiban dan haknya sebagai manusia pancasila sesuai dengan maksud ketetapan MPRS No. XXVII/66 dan perbuatan selaras dengan pengetahuan dan pengertian itu.
b)      Supaya anak-anak tamatan sekolah dasar memiliki salah satu keterampilan atau kecakapan khusus yag\ng merupakan bekal hidupnya dalam masyarakat dan dengan demikian dapat berdiri sendiri dan menyumbangkan kecakapannya bagi Pembina masyarakat adil dan makmur.
c)      Supaya anak-anak tamatan sekolah dasar, memiliki dasar ilmu pengetahuan yang kukuh dan keprigelan penggunaannya untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah.


5. PESERTA DIDIK (SISWA)
A. konsep-konsep dasar tentang perkembangan siswa
Konsep-konsep dasar yang berkenaan dengan perkembangan siswa ialah:
1.            Pertumbuhan
Pertumbuhan ialah pertambahan secara kuantitatif dari substansi atau struktur yang umumnya ditandai dengan perubahan-perubahan bilogis pada diri seseorang yang menuju kea rah kematangan.
2.            Kematangan
Kematangan adalah tingkat atau keadaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan sebelum ia dapat melakukan sebagaimana mestinya pada bermacam-macam tingkat pertumbuhan mental, fisik, sosial, dan emosional
3.            Kedewasaan
Kedewasaan (maturation) ialah kemjuan pertumbuhan yang normal kearah kematangan. Proses maturasi disebabkan oleh factor pertumbuhan dari dalam pada berbagai kapasitas dan struktur, misalnya: pertumbuhan otot tangan sehingga dapat berfungsi untuk melakukan tujuan-tujuan khusus seperti menulis.
4.            Perkembagan
Perkembangan menggambarkan perubahan kualitas dan abilitas dalam diri seseorang, yakni adanya perubahan dalam struktur, kapasitas, fungsi, san efesiensi. Perkembangan itu bersifas keseluruhan misalnya perkembangan intelektual, emosional, spiritual, adalah hubungan sama lain. Misalnya kemampuan membaca, meliputi perkembangan otot mata, kapasitas membaca, kemampuan membedakan perkembangan suara, pengalaman, sosial, dan emosional.
5.            Perkembangan yang normal
Pengertian perkembangan ini dapat ditinjau dari dua segi, yakni :
1)            Perkembangan normal dilihat daari segi pola perkembangan individu siswa. Perkembanga ini berbeda untuk setiap individu, seperti : yang lebih dulu pandai berjalan sedangkan siswa lain lebih cepat pandai berbicara.
2)            Perkembangan normal dilihat dari segi usia kronologis. Tingkat usia siswa dijadikan dasar untuk menentukan normal atau tidaknya perkembangan seorang siswa. Perkembangan yang normal dilihat bahwa tingkat umur tertentu dapat dikerjakan sesuatu yang belum dapat di anggap normal.

B. Mengenal murid
Murid adalah salah satu komponen dalam pengajaran, disamping faktor guru, tujuan dan metode pengajaran. Sebagai salah satu komponen maka dapat dikatakan bahwa murid adalah komponen yang terpenting di antara komponen lainnya.
guru mengenal murid-muridnya dengan maksud agar guru dapat membantu pertumbuhan dan perkembangannya secara efektif. Adalah penting sekali mengenal dan memahami murid dengan saksama, agar guru dapat menentukan dengan saksama bahan-bahan yang akan diberikan, menggunakan prosedur mengajar yang serasi, mengadakan diagnosis atas kesulitan.
kesulitan belajar yang dialami oleh murid, membantu murid-murid mengatasi masalah-masalah pribadi dan social, mengatur disiplin kelas dengan baik, melayani perbedaan-perbedaan individual murid, dan kegiatan-kegiatan guru lainnya yang bertalian dengan individu murid.

6. TENAGA KEPENDIDIKAN (GURU)
A. Jabatan guru memerlukan keahlian khusus
Jabatan guru dikenal senagai suatu pekerjaan yang profesinal, artinya jabatan ini memerlikan suatu keahlian khusus. Sebagaimana orang menilai bahwa dokter, insinyur, ahli hokum, dan sebagainya sebagagai profesi tersendiri maka gurupun adalah suatuprofesi tersendiri. Pekerjaan ini tidak bias dikerjakan sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagai guru.

B. syarat-syarat menjadi guru.

Karna pekerjaan guru adalah pekerjaan profesional makaa untuk menjadi guru harus pula memenuhi persyaratan yang berat. Beberapa di antaranya ialah :
1)                 Harus memiliki bakat sebagai guru,
2)                 Harus memiliki keahlian sebagai guru,
3)                 Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi,
4)                 Memiliki mental yang sehat
5)                 Berbadan sehat,
6)                 Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas,
7)                 Guru adalah manusia berjiwa pancasila, dan
8)                 Guru adalah seorang warga Negara yang baik.

C. Peran guru
Pandangan modern seperti yang dikemukakan oleh adams dan dickey bahwa peran guru sesungguhnya sangat luas, meliputi :
1)           Guru sebagai pengajar
2)           Guru sebagai pembimbing
3)           Guru sebagai ilmuan
4)           Guru sebagai pribadi.
5)           Guru sebagai penghubung
6)           Guru sebagai modernisator, dan
7)           Guru sebagai pembangun.

D. Tanggung jawab guru
Tanggung jawab guru adalah sebagai berikut :
1)           Guru harus menuntut murid-murid belajar
2)           Turut serta membina kurikulum sekolah
3)           Melakukan pembinaan terhadap diri siswa ( kepribadian, watak, dan jasmaniah)
4)           Memberikan bimbingan kepada murid
5)           Melakukukan diagnosis atas kesulittan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemajuan belajar
6)           Melenggarakan penelitian
7)           Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif
8)           Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan pancasila
9)           Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan perdamain dunia
10)       Turut menyukseskan pembangunan
11)       Tanggung jawab meningkatkan peranan professional guru

7. PERENCANAAN PENGAJARAN
Pengajaran adalah suatu usaha manusia yang bersifat kompleks, oleh sebab banyaknya nilai-nilai dan faktor-faktor manusia yang turut terlibat didalamnya. Pengajaran adalah usaha membentuk manusia yang baik. Kegagalan pengajaran dapat merusak satu generasi masyarakat.
Guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin agar pengajarannya berhasil. Salah satu faktor yang bias membawa keberhasilan itu, ialah guru tersebut senantiasa membuat perencanaan mengajar sebelumnya.

Pada garis besarnya, perencanaan mengajar berfungsi sebagai berikut ;
1)      Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pengajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan itu.
2)      Membantu guru menjelas pemikiran tentang sumbangan pengajarannya terhadap penncapaian tujuan pendidikan
3)      Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pengajaran yang diberikan dan prosedur yang dipergunakan
4)      Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan murid, minat-minat murid, dan mendorong mitivasi belajar.
5)      Menguragi kegiatan yang bersifat trial  dan error dalam mengajar dengan adanya organisasi kurikuler yang lebih baik, metode yang tepat dan menghemat waktu.
6)      Murid-murid akan menghormati guru yang dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk mengajar sesuai dengan harapan-harapan mereka.
7)      Memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk memajukan pribadinya dan perkembangan profesionalnya
8)      Membantu guru memiliki perasaan percaya pada diri sendiri dan jaminan atas diri sendiri.
9)      Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang up to date kepada murid.

8. PENGAJARAN DENGGAN BANTUAN KOMPUTER

A. Teknologi dalam pengajaran
Jenis teknologi yang digunakan dalam pengajaran terdiri dari media audiovisual ( film, filmstrip, televise, dan kaset video) dan computer. Memang ada bentuk teknologi lain yang dapat digunakan dalam pengajaran, namun kedua jenis teknologi tersebut paling banyak penggunaannya untuk menunjang dalam kelas dan memiliki dampak terhadap perbuatan keputusan instruksional khusus, baik tujuan kognitif ,maupun tujuan  afektif. Alat-alat tersebut dapat digunakan sebagai bagian dari pengajaran atau dalam rangkaian unit pengajaran secara terencana. Sumber-sumber audio visual tersebut dipilih oleh guru tentunya tergantung pada dana yang tersedia, adanya sumber-sumber setempat, dan kebutuhan pembelajaran para siswa sesuai dengan urutan instuksional.

B. penggunaan computer dalam pengajaran
Ada tiga bentuk pengunaan computer dalam kelas, yaitu :
1)      Untuk mengajar siswa mwnjadi mampu membaca computer atau computer literate
2)      Untuk mangajarkan dasar-dasar pemrograman dan pemecahan masalah computer, dan
3)      Untuk melayani siswa sebagai alat Bantu pembelajaran

Program pengajaran dengan bantuan computer dapat dikembangkan pada kurikulum atau sebagian besar daerah kurikuler. Sebagai contoh penerapannya adalah :
1)           Pemahaman bacaan
2)           Pengembangan perbendaharaan basaha
3)           Penepatan tanda stop dan koma
4)           Penulisan paragrap
5)           Operasi aritmatika
6)           Konsep-kosep moneter
7)           Membaca peta
8)           Keterampilan referensi
9)           Data sejarah
10)       Grafik

 


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.  Pandangan modern seperti yang dikemukakan oleh adams dan dickey bahwa peran guru sesungguhnya sangat luas, meliputi :
a)      Guru sebagai pengajar
b)      Guru sebagai pembimbing
c)      Guru sebagai ilmuan
d)     Guru sebagai pribadi.
e)      Guru sebagai penghubung
f)       Guru sebagai modernisator, dan
g)      Guru sebagai pembangun.
2.  Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lama tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis dan seterusnya.
3. Agar kita memiliki pedoman yang lebih luas tentang mengajar maka sebaiknya kita mencoba membahas pengertian mengajar itu bersumber dari 6 pendapat yang kita pandangi sebagai pendapat yang lebi menonjol.
a)    Mengajar ialah menyampaikan pengetahuan kepada siswi didik atau murid di sekolah.
b)   Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah.
c)    Mengajar adalah usaha mengorganisasi lingkungan sehingga mencapai kondisi belajar bagi siswa.
d)     Menajar atau mendidik itu adalah memberikan bimbingan belajar kepada murid
e)   Mengajar adalah kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga Negara yang baik sesuai dengan tuntutan masyarakat
f)       Mengajar adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.


4.  Pandangan tentang istilah pengajaran terus-menerus berkembang dan mengalami kemajuan. Tingkat kemajuan itu dapat kita lihat dalam uraian sebagai berikut.
a)      Pengajaran maksudnya sama dengan kegiatan mengajar
b)      Pengajaran adalah interaksi belajar dan mengajar
c)      Pengajaran sebagai suatu system
d)     Penjajaran identik dengan pendidikan
5.    Pada garis besarnya, perencanaan mengajar berfungsi sebagai berikut ;
a)   Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pengajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan itu.
b)      Membantu guru menjelas pemikiran tentang sumbangan pengajarannya terhadap penncapaian tujuan pendidikan
c)     Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pengajaran yang diberikan dan prosedur yang dipergunakan
d) Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan murid, minat-minat murid, dan mendorong mitivasi belajar.
e)      Menguragi kegiatan yang bersifat trial  dan error dalam mengajar dengan adanya organisasi kurikuler yang lebih baik, metode yang tepat dan menghemat waktu.
f)  Murid-murid akan menghormati guru yang dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk mengajar sesuai dengan harapan-harapan mereka.
g) Memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk memajukan pribadinya dan perkembangan profesionalnya
h)    Membantu guru memiliki perasaan percaya pada diri sendiri dan jaminan atas diri sendiri.
i)     Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang up to date kepada murid.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI GURU EFEKTIF

MAKALAH KAWIN KONTRAK

TOMCAT (Coleoptera staphylinidae)